Influencer Mahal

Karina Larasati,
Community Manager

January 04, 2021

Saya pernah ngobrol bareng dan cerita-cerita ke salah satu manager artis yang kita sebut saja Mr.X tentang “ada KOL/ Influencer yang underprice dan ada juga yang overprice. Alias ada yang kemurahan dan ada yang gatau diri”.

 

Sebenernya menurut Mr.X ada tipe yang ketiga yaitu KOL yang MAHAL (EXCLUSIVE). Tapi mahalnya punya alasan. Jadi Brand atau agency melihat KOL/Influencer tersebut dengan harga yang diberikan pun menjadi biasa aja. Toh memang kapabilitasnya dia memang segitu.

 

LAH KOK BISA?

 

JAWABANNYA YA BISA (kata si Mr.X)

 

Ada beberapa hal yang membuat KOL/ Influencer tersebut MAHAL tapi WAJAR menurut Mr.X.

 

1, Honest Review

Si KOL/Influencer ini picky banget dengan yang namanya endorsement. Kalau ga cocok sama barangnya, si KOL/Influencer tersebut bakal balikin dan ga mau promote. Feednya ga penuh sama endorsan. Terus sangat jarang mereka ngambil endorse untuk produk skin care, obat pelangsing atau olshop.

KOL/Influencer tersebut sengaja menjaga integritasnya. Gamau followersnya kenapa-kenapa dengan review yang diberikan olehnya. Jadi si KOL/Influencer ini tuh hanya merekomendasikan produk dari brand yang memang popular dan berkualitas baik. Mungkin hanya Brand Local maupun Brand International yang dipilihnya, Makanan yang menurut dia enak, ga asal bilang “aku suka banget sama makanannya, mo meninggal lah” Padahal rasanya kaya nano-nano, campur aduk. Tau kan? Kata si Mr.X sambal tertawa terbahak-bahak.

 

2. Impactful

Si KOL/ Influencer itu bisa impactful sesuai objective yang diingkan. Awareness, consideration, engagement, dan conversion.

Apalagi yang conversion. Siapa sih brand yang gamau KOL yang dipakai langsung ngaruh ke sales? Pasti semua mau banget kan?

Nah jaman sekarang ga banyak yang bisa seperti ini. Langka. Karena apa? Audience sudah bosen sama kegiatan influencer marketing.Jadi kalau ada KOL/Influencer yang bisa menghasilkan conversion pasti akan manteb banget. Ujar Mr.X.

 

3. Engagement Rate tinggi

Kalau ER nya tinggi banget, tiap postingan selalu rame, yang komen juga rame, likes nya rame, Nah itu KOL pantas banget di hargai mahal.

ER itu untuk ngukur seberapa dekat KOL/Influencer sama followersnya. Kalau dekat, pasti rame yang komen. Kalau ga dekat, yaaa yang komen sepi, simple. Gausah pake tools juga keliatan.

Makin kesini banyak KOL /Influencer dengan followers tinggi tapi postingannya sepi banget banget banget. Yang komen cuma 1 atau 2 ga sebanding dengan jumlah followersnya.

So, kalau kamu mau jadi KOL/Influencer lalu ngerasa ER mu tinggi? MAHALIN. Perintah Mr.X.

ER kecil? Instropeksi diri kalian maupun konten kalian. Harga yaa cincai-in aja la yaw. Lanjutnya.

 

4. Tampilannya “MAHAL”

Bisa dari tampilan feed yang bagus dan objek yang dipakai sama KOL itu.

Contohnya

  1. Feed rapih, bionya juga rapih. Di bio ga di tulisin semua akun sosmed si KOL/Influencer tersebut. Lalu ga banyak icon atau emoji yang digunakan.
  2. Objek yang dipakai. Maksudnya adalah, missal KOL/Influencer tersebut adalah seorang beauty creator yang sengaja ngejar segmen atas, trus isi kontennya banyak menggunakan produk YSL, SK II, pokoknya brand mahal. Nah dengan begitu pasti akan terlihat “MAHAL” nya.

Fashion creator? Misal brand chanel, zara, Hermes, Versace, Gucci, dior, dll pun sama. Akan terlihat “MAHAL” nya.

 

So? Worth it kan kalu mereka modalnya seperti itu untuk bisa di hargai dengan MAHAL?

 

Nah itu dia cerita dan informasi seru yang diberikan oleh Mr.X. Ternyata ada ya hal-hal yang bisa membuat KOL/ Influencer terlihat “MAHAL” di mata brand/ Agency.